WASPADA: Penglihatan Buram Bisa Jadi Sinyal Bahaya Kondisi Kesehatan Serius

PUNGGAWALIFE – Kondisi penglihatan yang tidak jernih atau terasa buram kerap diabaikan masyarakat sebagai keluhan ringan. Padahal, menurut para ahli oftalmologi, gejala tersebut dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan medis segera.

Spesialis mata di Jakarta, menjelaskan bahwa gangguan visual ini dapat muncul secara bertahap maupun mendadak. “Banyak pasien yang datang terlambat karena menganggap mata buram adalah hal biasa.

Enam Faktor Utama Penyebab Gangguan Penglihatan

Berdasarkan data medis terkini, terdapat beberapa kondisi yang paling sering memicu keluhan penglihatan tidak fokus:

Kelainan Pembiasan Cahaya

Gangguan refraksi menjadi pemicu tersering masalah penglihatan buram. Kondisi seperti mata minus, plus, atau astigmatisme terjadi karena struktur bola mata tidak dapat memfokuskan sinar dengan optimal pada retina. Koreksi dengan alat bantu optik atau teknologi laser umumnya efektif mengatasi masalah ini.

Penuaan Alami Mata (Presbiopia)

Memasuki dekade keempat kehidupan, kemampuan akomodasi lensa mata mulai menurun. Hal ini menyebabkan kesulitan melihat objek dalam jarak dekat, sehingga penderita cenderung menjauhkan bacaan untuk mendapat fokus yang lebih baik.

Sindrom Mata Kering

Defisiensi atau kualitas air mata yang buruk dapat mengganggu kejernihan penglihatan. Faktor lingkungan seperti paparan AC berlebihan, penggunaan gadget intensif, atau kondisi autoimun tertentu dapat memperburuk gejala ini.

Proses Inflamasi dan Infeksi

Berbagai jenis peradangan mata seperti konjungtivitis, uveitis, atau keratitis tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga menurunkan kualitas penglihatan. Gejala penyerta biasanya meliputi nyeri, kemerahan, dan fotofobia.

Penyakit Mata Degeneratif

Kondisi serius seperti glaukoma (peningkatan tekanan intraokular), katarak (kekeruhan lensa), dan retinopati diabetik (komplikasi diabetes pada retina) memerlukan intervensi medis khusus. Tanpa penanganan tepat waktu, ketiga kondisi ini berisiko menyebabkan kebutaan permanen.

Gangguan Sistemik

Yang mengkhawatirkan, penglihatan buram juga dapat menjadi manifestasi dari penyakit sistemik seperti hipertensi tidak terkontrol atau stroke. Dalam situasi ini, gejala umumnya muncul mendadak dan memerlukan penanganan darurat.

Pentingnya Deteksi Dini

Dokter Spesialis Mata Indonesia, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan fungsi penglihatan. “Mata adalah jendela dunia kita. Setiap perubahan, sekecil apapun, sebaiknya tidak diabaikan,” tegasnya.

Ia merekomendasikan pemeriksaan mata rutin, terutama bagi individu dengan faktor risiko tinggi seperti riwayat diabetes, hipertensi, atau usia di atas 40 tahun.

Masyarakat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata apabila mengalami perubahan penglihatan yang signifikan, baik yang terjadi secara tiba-tiba maupun progresif. Deteksi dan intervensi dini terbukti dapat mencegah komplikasi jangka panjang yang merugikan kualitas hidup pasien.

RADIO SUARA BERSATU FM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *