PUNGGAWALIFE, HEALTH — Menjaga kesehatan paru-paru bukan hanya soal menghindari rokok. Sejumlah kebiasaan harian yang tampak sepele ternyata bisa menyebabkan penurunan fungsi organ pernapasan secara perlahan tanpa disadari.
Dr. Shivani Swami, konsultan pulmonologi dari Rumah Sakit Amar Jain, WHC Jaipur, India, mengungkapkan ada enam kebiasaan umum yang bisa memperburuk kondisi paru-paru meski tak tampak berbahaya. Berikut rinciannya:
1. Terpapar asap rokok, termasuk sebagai perokok pasif
Rokok telah lama diketahui sebagai pemicu utama berbagai penyakit paru, termasuk kanker. Namun, paparan asap rokok pada orang yang tidak merokok pun memunculkan risiko serupa. Menurut Dr. Swami, menjadi perokok pasif dalam jangka panjang mempercepat kerusakan fungsi paru-paru dan meningkatkan potensi infeksi pernapasan. “Meski tidak merokok, berada dekat asap rokok, hookah, atau dupa tetap berbahaya,” ujarnya.
2. Gaya hidup pasif
Kurang bergerak disebut sebagai pemicu penurunan kapasitas paru berikutnya. Aktivitas fisik yang minim membuat paru-paru bekerja tidak efisien, bahkan dianggap lebih berbahaya dibandingkan dengan kelebihan berat badan.
3. Postur tubuh buruk saat duduk
Kebiasaan duduk membungkuk di depan komputer atau sofa dalam waktu lama memberi tekanan pada paru-paru. Akibatnya, organ tersebut tidak dapat mengembang secara optimal dan menurunkan efektivitas pernapasan.
4. Sering menahan batuk
Meski dianggap sopan, terlalu sering menahan batuk dapat merugikan. Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan lendir dan iritan dari paru-paru. Jika ditahan, kotoran berpotensi menumpuk dan mengganggu saluran napas.
5. Kurang minum air putih
Hidrasi berperan penting menjaga lapisan mukosa paru tetap tipis dan lentur. “Bila lendir mengental karena kurang cairan, paru-paru kesulitan membersihkan zat asing dan lebih rentan terkena infeksi,” kata Dr. Swami.
6. Paparan bahan kimia rumah tangga
Produk seperti pembersih lantai, disinfektan, pengharum ruangan, hingga lilin aromaterapi kerap mengandung senyawa organik volatil (VOC). Jika terhirup dalam jangka panjang, zat tersebut bisa mengiritasi saluran pernapasan dan merusak jaringan paru-paru.
Dr. Swami mengingatkan, memperbaiki kebiasaan kecil sehari-hari dapat menjadi langkah penting menjaga kesehatan paru sejak dini.