PUNGGAWALIFE, LIFESTYLE — Cuaca tropis Indonesia kerap membuat keringat mengucur deras. Tak heran jika bau badan menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat, terutama pekerja yang beraktivitas di luar ruangan. Aneka solusi pun bermunculan, mulai dari deodoran mahal hingga resep turun-temurun yang diklaim manjur.
Di tengah maraknya informasi di platform digital, satu trik rumahan mencuri perhatian: bedak bayi sebagai penangkal bau badan. Klaim ini viral di berbagai forum online dan media sosial, dengan testimonial yang terdengar meyakinkan.
Realitas di Balik Klaim Viral
Popularitas bedak bayi sebagai solusi bau badan ternyata tidak didukung fakta ilmiah. Produk yang identik dengan kelembutan kulit bayi ini memang mengandung talc atau pati jagung yang mampu menyerap keringat. Namun, kemampuan menyerap kelembapan tidak otomatis menghilangkan bau badan.
Bau tak sedap pada tubuh sebenarnya dipicu oleh aktivitas bakteri yang berkembang biak di area lembap seperti ketiak. Ketika keringat bercampur dengan bakteri, terciptalah aroma yang mengganggu. Bedak bayi hanya mengurangi kelembapan tanpa memiliki sifat antimikroba untuk membasmi bakteri penyebab bau.
“Bedak bayi memberikan sensasi segar sesaat, tapi bau badan akan kembali dalam waktu singkat,” ungkap dermatolog yang dikutip dari berbagai sumber medis.
Deodoran Tetap Juara
Anggapan bahwa bedak bayi lebih natural dan aman dibanding deodoran berbahan kimia juga perlu dikoreksi. Meski deodoran mengandung aluminium klorida atau paraben yang kerap menuai kekhawatiran, produk ini tetap lebih efektif menangani bau badan.
Deodoran dirancang khusus dengan formula antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Berbagai produk bahkan menawarkan perlindungan hingga 24 jam, jauh lebih lama ketimbang efek sementara bedak bayi.
Perbedaan mendasar terletak pada mekanisme kerja keduanya. Deodoran tidak hanya mengurangi keringat, tetapi juga secara aktif membasmi bakteri penyebab bau. Sementara bedak bayi hanya berperan sebagai penyerap kelembapan.
Solusi Tepat Sasaran
Untuk mengatasi bau badan secara efektif, pilihan produk harus disesuaikan dengan kebutuhan. Antiperspirant cocok untuk mengurangi produksi keringat, sedangkan deodoran fokus mengatasi bau dengan membasmi bakteri.
Kebersihan tubuh tetap menjadi kunci utama. Mandi teratur dan menjaga area rawan bau tetap bersih dan kering dapat meminimalkan risiko. Pemilihan pakaian berbahan ringan dan menyerap keringat juga membantu menjaga kulit tetap kering.
Faktor makanan pun tak boleh diabaikan. Konsumsi bawang putih, makanan pedas, dan beberapa jenis makanan lain dapat memengaruhi aroma tubuh. Mengurangi asupan makanan tertentu bisa membantu mengurangi intensitas bau badan.
Meski bedak bayi aman digunakan orang dewasa, produk ini tidak dirancang untuk mengatasi kompleksitas masalah bau badan pada orang dewasa yang memiliki aktivitas fisik tinggi. Pilihan terbaik tetap produk yang diformulasikan khusus untuk menangani permasalahan ini.