Studi Ilmiah Ungkap Potensi Daun Saga sebagai Obat Herbal Multifungsi

Penelitian membuktikan tanaman Abrus precatorius memiliki 7 manfaat kesehatan yang didukung kandungan nutrisi lengkap

PUNGGAWALIFE, JAKARTA – Dunia medis herbal kembali mencatat temuan menarik terkait daun saga (Abrus precatorius), tanaman yang selama ini dikenal masyarakat sebagai obat tradisional. Sejumlah penelitian ilmiah telah memvalidasi klaim manfaat kesehatan dari daun berciri khas majemuk berwarna hijau dengan ujung kemerahan ini.

Menurut data penelitian yang dipublikasikan Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, daun saga memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Tanaman ini mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, berbagai vitamin (A, B1, B6, dan C), tanin, polygalacturomic acid, protein, glisirizin, dan pentosan.

Potensi Antidiabetes hingga Antimikroba

Dr. peneliti herbal menjelaskan bahwa kandungan flavonoid dalam daun saga berperan sebagai antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas, salah satu faktor risiko utama diabetes mellitus. “Senyawa antioksidan ini bekerja dengan cara menangkal kerusakan sel yang dapat memicu resistensi insulin,” ungkap sumber medis.

Dalam bidang penyakit infeksi, alkaloid yang terkandung dalam daun saga menunjukkan aktivitas antiparasit yang efektif melawan patogen penyebab malaria. Sementara itu, polygalacturomic acid terbukti memiliki sifat antibakteri yang dapat mengatasi infeksi mulut seperti sariawan.

Efektivitas untuk Gangguan Pernapasan

Studi farmakologis mengidentifikasi bahwa daun saga memiliki sifat ekspektoran alami berkat kombinasi tanin dan glisirizin. Kedua senyawa ini bekerja sinergis untuk mengencerkan dahak dan meredakan batuk.

Kandungan vitamin C yang tinggi dalam daun saga juga berperan penting dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh, sehingga efektif mengatasi gejala flu dan infeksi saluran pernapasan atas.

Untuk penderita asma, kandungan saponin dalam daun saga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan pada saluran napas, memberikan efek bronkodilator alami.

Solusi Gangguan Pencernaan

Dalam mengatasi gangguan gastrointestinal, daun saga terbukti efektif mengendalikan diare melalui mekanisme regulasi motilitas usus. Kandungan bioaktif dalam daun ini membantu menormalkan pergerakan usus dan mengurangi frekuensi buang air besar.

Meski demikian, para ahli medis menekankan pentingnya konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum menggunakan daun saga sebagai terapi komplementer, terutama bagi pasien dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang menjalani pengobatan konvensional.

Temuan ini menambah daftar panjang tanaman obat Indonesia yang telah divalidasi secara ilmiah, memberikan harapan baru dalam pengembangan fitofarmaka berbasis kearifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *